Keunikan orangtua di indonesia

Keunikan orangtua di indonesia - Orang tua Indonesia punya keunikan yang tidak dimiliki oleh orang tua lain di dunia. Nggak ada hujan, nggak ada angin, orang tua kita sering menghujani anaknya dengan kelakuan atau kata-kata ajaib yang bisa buat kita tepok jidat. Dan ujung-ujungnya, cuma buat kita menghela nafas panjang.
Kalau dilihat lebih dalam lagi, tipe orang tua di Indonesia memang unik dan berbeda dari orang tua di negara lain. Kenapa? Simak yuk!


1. Cuma ortu Indonesia yang rela membelikan kamu rumah setelah menikah.



(Kamu baru saja menikah)

    Bapakmu: “Kamu mau dibeliin rumah dimana, Nak? Atau mau pakai rumah yang di Jalan xxxx aja?”

    Kamu: *bersyukur dalam hati, berarti gak usah ribet KPR*

Karena kamu anak yang paling disayang, dan mereka senang, mereka tidak segan-segan menawarkan untuk membelikan rumah buatmu dan pasanganmu. Mereka tidak mau melihat kamu harus mengontrak rumah kecil, mereka tidak mau melihat cucunya kelak harus hidup susah.


2. Mereka akan menawarkan diri menjadi pengasuh anakmu.


Dari masih kuliah aja udah ditanyain cucu. Pas udah nikah dan akhirnya kamu memberikan mereka cucu, orang tuamu dan mertuamu pasti langsung menawarkan diri untuk jagain anakmu. Terkadang mereka bisa rebutan, buat jagain anakmu.

Mereka dengan senang hati merawat cucu mereka. Apalagi jika cucu pertama, orang tua akan sangat sayang pada cucunya daripada kamu, yang anak mereka sendiri.


3. Orang tua kita dengan senang hati membiayai pendidikan cucunya kelak. Lumayan hemat biaya SPP.




Orang tua kita tidak hanya senang ada anak kecil di rumah. Mereka akan sangat senang bisa membantu anaknya membiayai pendidikan cucunya kelak. Mereka ingin melihat cucunya bisa sekolah dan bisa menjadi orang hebat.


4. Cuma orang tua Indonesia yang rela cuti demi menemani anaknya melahirkan…



Orang tua mana yang ingin melihat anaknya kesakitan saat melahirkan? Menjelang kelahiran cucunya, dia akan sangat bersemangat dan rela mengambil cuti sementara waktu untuk menemani anaknya melahirkan dan melihat cucunya lahir.


5. Mereka tidak keberatan anak bayinya dicubit dan digendong orang asing…

Orang tua di Indonesia gemar menggendong anaknya kemana-mana. Apalagi kalau anaknya lucu dan menggemaskan. Tidak jarang orang asing datang mendekat dan pegang-pegang si adek bayi.

    “Ih, lucu banget.”

Kan kasian pipi adeknya habis dipegang-pegang.


6. Orang tua kita ikhlas membuat pesta besar pernikahan anaknya. Mereka rela asal pesta kamu meriah…



Karena kamu adalah anak cewek satu-satunya atau anak bungsu atau sulung dalam keluargamu, orang tuamu menggelar kondangan besar-besaran. Saking senengnya tuh ya begitu…

Menjelang pernikahan, mereka akan sangat sibuk mengurus ini itu. Bahkan mereka yang lebih sibuk daripada kamu. Ngomongin tentang biaya pernikahan, mereka akan langsung memberikan segala apa yang mereka punya demi menggelar pesta besar-besaran untuk anaknya. Mereka rela pinjem duit ke bank atau gadai emas :’)

Pesta pernikahan pun dimulai dan kamu bingung dengan tamu-tamu yang datang ke nikahanmu. HAHAHA!


7. Selalu menanti liburan panjang, karena mereka bisa melihat anaknya pulang dari perantauan :’)



HP mu berdering, dan tiba-tiba…

    Mamak: “Tanggal berapa pulang? Pesan tiket dari sekarang.”

    Kamu: “Iya Mak, liburannya juga masih bulan depan.”

    Mamak: “Ya dipesen dari sekarang. Nanti keburu mahal!”

Melihat anaknya pulang dari perantauan membuat orang tua kita bersemangat. Mereka akan mempersiapkan kedatanganmu di rumah. Jauh-jauh hari mereka akan bolak-balik nelpon kamu untuk tanya,

    “Mau dimasakin apa?”

IKAN TERI PEDAS!!!


8. Cuma Orang tua Indonesia yang rela jauh-jauh datang untuk mengantarkan makanan pas kamu kemah (PADAHAL HARUSNYA KEMAH KAN SAATNYA BELAJAR MANDIRI)
Mereka cuma gak mau kamu kelaparan



Pernah nggak kamu ngerasain begini? Saat ada kemah, orang tua mu datang membawakan makanan. Kamu baru pergi sehari dan keesokan harinya mereka datang membawa bekalmu. Padahal tujuan berkemah kan untuk membuatmu mandiri dan belajar untuk bisa masak sendiri.


9. Mereka dengan senang hati menjodohkan anaknya.

Saat kamu mulai menginjak umur 23, orang tua mu pun mulai gencar bertanya,

    “Kapan nikah? Anaknya tante Sari tahu nggak? Cantik loh.”

atau ortu kamu mulai melontarkan pernyataan begini,

    Ortu: “Temani mama ke pesta yuk.”

    Kamu: (menatap sinis ortumu, penuh curiga)

Ada udang di balik batu. Pertanyaan yang menjurus ke arah perjodohan antar teman masa muda. Orang tua di Indonesia pasti dengan bangga memperkenalkan anaknya yang cantik ke teman-temannya dan bersiaplah konspirasi jodoh pun dimulai.


10. Orang Tua Indonesia demen banget Menyuruh Anaknya untuk jadi PNS atau pekerja kantoran
ayo, jadi PNS aja.



Mengakulah, orang tua kita pasti pernah melontarkan pernyataan begini,

    “Tuh ada lowongan PNS, coba aja.”

Atau,

    “Nggak nyoba kerja di kantor sana?”

Orang tua di Indonesia masih menganggap PNS adalah sebuah jaminan keberhasilan untuk masa depan. Kerja di kantor adalah kerja yang ‘wow’ buat mereka. Mereka akan  sangat bangga jika ada anaknya yang berhasil jadi PNS.


11. Tanpa diminta, Orang tua kita sering membawa bungkusan makanan setelah mereka pulang dari kondangan.


Ibu-ibu yang paling doyan ngelakuin begini. Pulang dari kondangan dan membawa bungkusan makanan, pas ditanya kenapa bawa makanan, jawabannya,

    “Tadi mama makan terus ingat kamu sama adek. Jadi mama bawain aja.”

Aaawww… Sweet sih, tapi…

Sebenarnya kita nggak lapar-lapar banget. Kita hanya bisa bertanya-tanya, apa hubungan makanan kondangan sama anak?


12. “Kamu masih perawan?”, pertanyaan menohok dari orang tua  buat anak perempuannya.



Pertanyaan satu ini agaknya sedikit menohok bagi anak perempuan. Keperawanan dipertanyakan. Kalau anak perempuannya sudah tidak perawan, murkalah orang tuanya. Bagaimana dengan yang laki-laki? “Bang, masih perjaka nggak?” Pernah nggak ada orang tua yang bertanya begitu ke anak laki-lakinya?


13. Mereka akan kepo tentang pacar kamu


    “Pacar kamu siapa? Anaknya siapa? Kerja dimana? Kamu harus perhatiin bibit, bebet, bobotnya loh.”

DALAM HATI: PAK BU, AKU LELAH BU! LELAH!


14. Saat kamu baru masuk kuliah, orang tuamu sudah heboh menyuruhmu cepat menikah

Baru juga masuk kuliah, lulus juga masih lama, sudah ada pertanyaan begitu. Ajaib banget ya!

15. Mereka selalu mengingatkanmu bagaimana cara mengurus rumah.


    “Nanti kalau kamu nikah, jadi kepala keluarga yang bener. Jangan malas-malasan.”

Buat anak laki-laki nih, biasanya orang tua akan memberikan wejangan-wejangan panjang menjadi kepala keluarga yang baik.


16. Orang tua Indonesia tak pernah bosan mengomentari penampilan anaknya.

Anak muda jaman sekarang doyan pake baju yang gaul, sedikit terbuka, dan agak mini. Sekalinya kamu mau jalan sama temen-temen kamu, kamu harus dihadapkan dengan komentar panjang dari bapak atau  ibu.

    “Kok celananya pendek? Kok bajunya begitu?”

Mereka tidak hanya akan mengomentari penampilan baju kita. Badan pun juga dikomentarin,

    “Kamu kok dikuliahin bagus-bagus, masih kurus-kurus aja?” (Apa hubungannya kuliah sama berat badan, coba?)

    “Kamu kok gendut dek?”

atau yang begini nih…

    “Kamu jangan kurus-kurus ya, nanti nggak ada cowok yang mau deketin loh.” (pengalaman asli penulis)

Orang tua kita senang mengeluarkan komentar-komentar ajaib tentang penampilan kita. Sayangnya mereka cuma doyan komentar, tapi uang jajan nggak ditambah buat beli baju.


17. Mereka suka membandingkan kamu dengan saudara yang lain atau anak dari temannya yang duluan lulus atau dapat kerja.

    “Anaknya tante Sri sudah kerja di bank loh. Kamu kapan kerja?”

    “Coba kamu lihat si Anton. Bagus dia tuh sekolahnya.”

Sering kali kita mendengar orang tua kita membanding-bandingkan diri kita dengan saudara kita atau anak dari teman orang tua kita yang lebih dulu lulus atau lebih dulu dapat kerja. Banyak ragam perbandingan yang diucapkan orang tua kita. Bosen nggak sih.


18. Mereka sering membandingkan hidupmu dengan jaman mereka waktu masih muda.

    “Anak jaman sekarang kok aneh-aneh. Coba dulu, jamannya bapak, nggak ada itu yang namanya nongkrong. Pulang sekolah langsung pulang. Mainnya ya pas sore.”

    “Jamannya bapak itu dulu nggak punya henpon, tapi bapak bisa tuh dapetin ibumu. Kamu, sudah dikasih henpon, motor, masih ngeyel. Aneh-aneh aja.”

Jamannya bapak dulu… Jamannya ibu dulu…

Membandingkan ke jaman orang tua menjadi hal yang biasa kita dengar dipercakapan kita sehari-hari. Orang tua kita biasa mengeluarkan ucapan ini kalau sudah melihat ada yang aneh-aneh terjadi di sekelilingnya.

    “Jamannya bapak sama ibu kan beda sama jaman sekarang”, dalam hati kita pasti ngomong begitu.


19. Demi kesuksesan anaknya, orang tua Indonesia rela hidup susah.


Setiap orang tua ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang tinggi. Mereka menyuruhmu untuk masuk ke sekolah favorit karena kualitasnya bagus Padahal kamu ingin sekolah di tempat lain. Begitu juga saat kamu masuk kuliah. Mereka pasti menyuruhmu untuk masuk ke universitas ternama. Mereka rela mengeluarkan biaya berapapun untuk melihat kamu sekolah di tempat yang bagus.

:’)


20. Mereka sebenarnya tidak rela saat kamu harus merantau.

Ketika kamu ingin kuliah atau sekolah di tempat yang jauh dari orang tua, mereka sih jawabannya, IYA, tapi. Nah, itu pasti ada tapinya…

Tapi-nya itu menunjukkan mereka punya rasa sedikit tidak rela melepaskan kamu ke perantauan. Mereka takut kamu kelaparan dan kurang makan.


21. Tapi Pada Akhirnya Kamu Sadar, Semua Perlakuan Orang Tua Padamu Adalah Bentuk Kasih. Sayang


Orang tua kita hanya tidak rela melihat anaknya susah. Mereka akan melakukan apa saja untuk membuat anaknya bahagia. Orangtua kita melakukan hal-hal ajaib atas nama cinta.


22. Suatu saat nanti, kamu akan mengerti kok kenapa mereka berlaku seperti itu.


Ketika kelak sudah jadi orang tua, kamu akan sadar apa yang selama ini dirasakan oleh orang tuamu. Seiring berjalannya waktu, kamu akan memahami alasan mereka melakukan hal-hal ajaib terhadapmu.



Perlakuan orang tua terhadap kita pasti punya maksud baik dibaliknya. Sebelum bereaksi keras dan menyakiti hati mereka, ingat lagi yuk seberapa besar pengorbanan yang sudah mereka lakukan untuk kita.

Semoga artikel ini bisa jadi refleksi bagimu untuk lebih menghormati kedua orang tua, ya!



Artikel Menarik Lainnya: