Keutamaan Berbakti kepada Orangtua

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua - Suatu hari Nabi Sulaiman terbang bersama angin di atas samudra , kemudian melihat ombak besar yang mengerikan ... lalu Nabi menyuruh angin untuk berhenti sejenak.


Sang Nabi memberi tugas para syetan untuk menyelam dan melihat apa yang terjadi didalam sana, satu persatu para syetan pada menyelam dan menemukan sebuah kubah tak berpintu yang terbuat dari batu zamrud putih. Mereka lapor pada sang Nabi kemudian Nabi memberi perintah agar kubah tersebut diangkat ke atas. Sang Nabi heran setelah melihat kubah itu kemudian Sang Nabi berdoa maka jadilah kubah tersebut meretak dan pintunya terbuka,ternyata didalam ada seorang pemuda yang sujud pada Allah
Sang Nabi bertanya , kamu ini malaikat apa jin? Pemuda menjawab , aku bukan malaikat atau jin tapi aku adalah manusia.


Sang Nabi bertanya , dengan sebab apa kau mendapatkan kemulyaan sebesar ini ? Pemuda menjawab , sebab berbakti pada orang tua , saya punya ibu tua renta yang tak berdaya dan saya menggendongnya kemana pun saya pergi dan doa ibuku yaitu : " Ya Allah anugrahkanlah ia keberuntungan dan setelah aku mati nanti tempatkanlah ia tidak dilangit maupun dibumi ".
Setelah ibu meninggal, aku berjalan dipantai dan melihat sebuah kubah dari batu zamrud putih , ketika aku menghampiri maka pintunya membuka sendiri lalu aku masuk didalamnya lantas pintu menutup sendiri dengan kekuasaan Allah,setelah itu aku tidak tau ada dimana apakah ada dibumi,diudara atau dilangit , Allah selalu memberiku rizki didalam kubah itu.

Sang Nabi bertanya , bagaimana Allah mendatangkan rizki untukmu ? Pemuda menjawab , jika aku lapar maka tumbuhlah pohon diatas batu lalu berbuah dan mengeluarkan air lebih putih daripada susu serta rasanya lebih manis daripada madu bahkan lebih sejuk daripada salju, dari itulah aku makan dan minum dan ketika aku sudah kenyang dan tak haus lagi maka tumbuhan tersebut hilang dengan sendirinya.


Sang Nabi bertanya , bagaimana kamu membedakan siang dan malam ? Pemuda menjawab , jika fajar tiba maka kubah memutih serta mengeluarkan cahaya dan ketika matahari terbenam maka kubah jadi redup dari itulah aku mengerti waktu siang dan malam. Kemudian Sang Nabi berdoa , lalu kubah tersebut berputar-putar sehingga mirip seperti telur burung onta dan kembali ke asal semula yaitu ditengah-tengah samudra. Dan Allah kuasa atas setiap sesuatu.

(Sumber: Kitab An-nawadir hal 36-37 : Hikayat ke-31 tentang birrul walidain).


Selamat membaca.
Salam suksess!!

Artikel Menarik Lainnya: